28.8.17

Trip OSAKA-KYOTO 3D2N – OSAKA

Disclaimers:
1.       Post ini terbagi 2 karena kami menghabiskan waktu masing-masing satu hari pada dua kota ini.
2.       Tujuan trip ini untuk mengunjungi sebanyak mungkin tempat wisata dalam waktu singkat (yang penting pernah kesana), jadi memang tidak menghabiskan waktu di satu tempat terlalu lama.

Jumat, 24 Feb 2017



Sekitar jam 3 sore dari Jakarta kami terbang naik Garuda Indonesia ke Bali, lalu tengah malam terbang ke Osaka.

Sabtu, 25 Feb 2017
Karena perbedaan waktu, kami mendarat sekitar jam 9 di KIX, mampir ke toilet lalu antri imigrasi. Pertama difoto dulu, lalu lewatin pemeriksaan imigrasi pada umumnya, yang penting form yang harus diisi udah lengkap, petugasnya nggak interogasi apa-apa. Lanjut ambil bagasi, lalu ke toilet lagi buat ganti baju.
Pas jalan ke stasiun kereta baru terasa kalo Osaka memang dingin banget. Waktu masih di Jakarta ragu sama uang yang ditukerin karena pecahannya 10.000 yen, padahal tiketnya 920 yen buat sampe ke Namba. Ternyata beli tiket lewat vending machine aman-aman aja.


Pertama masuk kereta rasanya familiar sekali, karena itu kereta yang sama kayak Commuter Line di Jakarta. Bedanya di bawah kursi pemanasnya nyala, jadi kami nggak kedinginan di kereta.


Sampe di stasiun Namba, awalnya mau ke hotel dulu, tapi dipikir-pikir habis waktu, jadinya taro barang di loker yang kami temuin dengan bayar 600 yen buat 2 tas.


Selanjutnya pake Osaka Amazing Pass, kami keliling Osaka tanpa perlu keluarin uang lagi. Berikut secara berurutan tempat yang kami kunjungi.

1. Osaka Zoo (subway Namba-dobutsuen-mae)
Tempatnya gak terlalu besar, masih lebih luas dan rindang di ragunan. Hewan yang beda sih ada penguin, polar bear, koala. Disitu kami beli camilan lalu duduk-duduk.






2. Tennoji Temple (jalan kaki)
Kuil ini terletak di tengah kota yang modern banget. Tempat ini masih digunakan untuk ibadah, di dalamnya ada patung Buddha yang besar.





3. Osaka Castle (subway shitennoji-mae yuhigaoka-osaka business park)
Waktu kami tiba, banyak orang-orang yang mau nonton konser dengan atributnya jadi rame banget. Awalnya mau naik cruise dulu, tapi ternyata terlambat dan akan ada lagi 1 jam kemudian, jadi kami ke castle dulu.
Di dalamnya ada museum tentang masa dimana castle ini masih digunakan, tapi atraksi utama dari castle ini ada di lantai paling atas dimana kami bisa lihat pemandangan seluruh Osaka. Kalo naik lift antriannya panjang banget, jadi kami memutuskan lewat tangga sekalian lihat-lihat museumnya.



4. Sujiyo Bus Aqualiner (jalan kaki)
Waktu sampai, ternyata kami harus tukar semacam tiket gitu walaupun gratis pake Amazing Pass. Ternyata tiket cruise yang mau dinaikin jam 4 sore sudah habis, tapi masih ada untuk jam 5. Akhirnya kami memutuskan menunggu 1 jam. Beruntung karena lagi ada konser, banyak jualan makanan. Irvan dan Parker pergi beli makan, gue dan Ica duduk-duduk tepi sungai sambil kedinginan.
Cruise ini kelilingin sungai osaka. Perahunya enak karena kursinya empuk dan hangat. Kita berempat ketiduran selama 1 jam cruise itu karena daritadi jalan jauh dan belum istirahat dari mendarat paginya (excuse). Setelah cruise matahari baru saja terbenam.





5. Tempozan Ferris Wheel (subway Osaka business park-cosmo square)
Kita melanjutkan naik kincir angin yang tempatnya lumayan jauh di selatan. Ferris Wheel ini gak terlalu rame. Disini kami bisa liat osaka di waktu malam yang banyak lampu-lampu.


6. Dotomburi (subway cosmo square-namba)
Sampai di namba kami tersesat dalam mencari loker. Namba itu super gede dengan banyak pintu udah gitu banyak orang lalu lalang karena di jalan raya dingin Keliling hampir 1 jam, ternyata kami jalan di lantai yang salah, harusnya naik 1 lantai. Lalu kami jalan kaki ke daerah Dotomburi. Daerah ini tempat toko-toko yang banyak neon dan jadi tujuan buat makan dan foto-foto kalo malem. Awalnya mau naik cruise, tapi ternyata tiketnya sudah habis.


Dari dotomburi kami jalan ke capsule hotel. Setelah taro barang, kami mencari makan malam yang lebih serius. Ketemulah warung ramen yang tempatnya kecil tapi canggih. Tempat ini dipilih karena udah kehabisan ide mau makan dimana yang gak ada babinya, dan tempat ini buku menunya pake bahasa inggris. Di tulisannya sih nggak ada menu babi. Untuk pesan kami masukin uang ke vending machine lalu tekan menu yang kami mau. Nanti keluar struk yang kami kasi ke tukang masaknya. Setelah itu tinggal tunggu makanannya datang. Menurut gue ramennya terlalu asin, tapi yang lain sih bisa habisin makanannya. Akhirnya ramen gue dihabisin Parker.


Lalu kami balik ke hotel dan duduk-duduk di common room. Enaknya hotel model ini adalah pasti ada tempat buat kami duduk-duduk bareng, ada kursi, colokan, vending machine berisi minuman panas dan dingin, tempat majalah, sampe kursi refleksi. Ada perpustakaan juga yang isinya penuh komik. Disitu kami merencanakan trip untuk keesokan harinya. Di kamarnya sendiri udah disediakan baju tidur dan handuk. Tas harus disimpan di ruang loker jadi nggak ribet sama barang-barang. Kamar mandinya ada 2 model, onsen yang bisa mandi bareng-bareng, ada juga yang model bilik buat mandi sendirian. Ada lagi tempat buat mempercantik diri (entah namanya apa), ada wastafel dan kaca, sikat gigi, pengering rambut, sisir, body lotion dan segala perawatan wajah, itu semua disediain dan tinggal pake aja. Malam minggu tempat ini lumayan rame sama orang yang mau berendam di onsen dan hang out sama temen-temennya.






Tips:
Pakai baju sesuai musimnya. Musim dingin di Jepang beneran dingin.
Keliling pake Osaka Amazing Pass worth every penny, apalagi kalo ada perubahan rencana dan nyasar-nyasar.
Catat jalur kereta dan pintu keluar (ini paling penting karena kalo salah keluar bisa jadi tiba di seberangnya dan kalo balik gak bisa sembarangan nyebrang).
Tinggal di capsule hotel untuk pengalaman baru.

No comments: